MAKALAH
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pengajaran dan pendidikan atau dalam bahasa arabnya
taalim dan tarbiah adalah dua perkara penting di dalam membina manusia.
Pengajaran dan pendidikan adalah dua perkara yang berbeda tetapi banyak orang
yang tidak faham tentang kedua perkara ini.
Pengajaran khusus ditujukan pada akal. Oleh karena itu
mudah dan straight forward. Sedangkan pendidikan adalah pembinaan insan yang
tidak saja melibatkan perkara fisik dan mental tetapi juga hati dan nafsu
karena sesungguhnya yang dididik adalah hati dan nafsu. Oleh karena itu
pendidikan lebih rumit dan susah. Kedua perkara ini harus kita fahami benar
dalam membina insan. Keduanya diperlukan dalam pembinaan pribadi agar pandai
berbakti pada Tuhan dan pada sesama manusia.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang masalah di atas maka permasalahan mendasar yang
hendak ditelaah dalam makalah ini adalah:
1. Apa
pengertian pendidikan?
2. Apa pengertian pengajaran ?
3. Apa pengertian sistem ?
4. Bagaimana
keterkaitan antara pendidikan dan pengajaran?
5. Bagaimana
pendidikan dapat dikatakan sebagai sistem?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui
pengertian dari pendidikan
2. Mengetahui
pengertian dari pengajaran
3. Mendeskripsikan
keterkaitan antara pendidikan dan pengajaran
4. Menjelaskan
pendidikan dapat dikatakan sebagai sistem
BAB
II
ISI
A.
Landasan
Teori
a. Pengertian
Pendidikan
Menurut
UUSPN No. 20 tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Merujuk pada
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan merupakan suatu
proses perubahan tingkah laku peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak terampil menjadi terampil dan sebagai anggota masyarakat dalam
lingkungan peserta didik itu berada.
b. Pengertian
pengajaran
Menurut
Jones A. Majid, (205:16), “Pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan
pengalaman belajar bagi peserta didik’. Dengan kata lain pengajaran adalah
suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan
mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.
c. Pengertian Sistem
Sistem merupakan suatu rangkaian
keseluruhan kebulatan kesatuan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi
atau interdependensi dalam mencapai tujuan. Sistem dikembangkan dengan
mengandung unsur-unsur seperti, adanya kesatuan organis; adanya
komponen-komponen yang membentuk kesatuan organis; adanya hubungan keterkaitan
anatara komponen satu dengan lain maupun antara komponen dengan keseluruhan;
adanya gerak dan dinamika; dan adanya tujuan yang ingin dicapai.
B.
Pembahasan
1.
Keterkaitan
Pendidikan dan Pengajaran
Pengajaran adalah proses belajar atau proses menuntut
ilmu. Ada dosen, guru, ustadz yang mengajar atau menyampaikan ilmu kepada murid
yang belajar. Hasilnya murid menjadi pandai, dan berilmu pengetahuan (‘alim).
Pendidikan adalah proses mendidik yang melibatkan penerapan nilai-nilai. Di
dalam pendidikan terdapat proses pemahaman, penghayatan, penjiwaan, dan
pengamalan. Ilmu yang telah diperoleh terutama ilmu agama dicoba untuk difahami
dan di hayati hingga tertanam dalam hati dan dapat diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan kata lain pendidikan menyangkut tentang akhlak.
Namun, kita tidak bisa mendidik saja tanpa memberi
ilmu, dan begitu juga sebaliknya, kita tidak bisa memberi ilmu saja tanpa
mendidik. Pengajaran tanpa pendidikan akan menghasilkan masyarakat yang pandai
tetapi rusak akhlaknya atau jahat. Masyarakat akan maju di berbagai bidang dan
kemewahan timbul dimana-mana tetapi akan timbul hasad dengki dimana-mana karena
jiwa tiap insannya tidak hidup. Manusia menjadi individual, tidak berkasih
sayang, dan kemanusiaan musnah. Manusia berubah identitas. Fisiknya saja
manusia tetapi perangainya seperti setan dan hewan.
Sebaliknya mendidik saja tanpa memberi ilmu akan
menghasilkan individu yang baik tetapi tidak berguna di tengah masyarakat.
Mendidik tanpa ilmu menyebabkan insan mempunyai jiwa yang hidup tetapi tidak
ada ilmu untuk dijadikan panduan.
Tujuan yang ingin dicapai melalui
proses pendidikan adalah menghasilkan siswa yang mengerti, memahami dan
mampu mengimplementasikan dirinya di masa yang akan datang.
Hal ini dapat terwujud jika dilakukan melalui proses
pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui:
(1). Bimbingan yaitu pemberian bantuan arahan motivasi
nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan dan menanggulangi
masalahnya sendiri.
(2). Pengajaran yaitu bentuk kegiatan dimana terjalin
hubungan interaksi dalam proses belajar dan mengajar antara tenaga kependidikan
dan peserta didik
(3). Pelatihan yaitu sama dengan pengajaran khususnya
untuk mengembangkan keterampilan tertentu.
2. Pendidikan Sebagai Sistem
Dengan pengertian kata
“sistem”yang tadi sudah di jelaskan di atas, sistem pendidikan nasional sebagai
bagian dan sistem nasional, yaitu sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Sistem yang diciptakan adalah sesuatu yang aktif, bergerak, dan
menuju ke arah dan produk tertentu. Sistem sesuatu yang bergerak untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, secara terus-menerus suatu sistem pendidikan akan
selalu bersifat dinamis kontekstual dan untuk itu sistem pendidikan haruslah
terbuka terhadap tuntutan kualitas (tingkat baik buruknya sesuatu) dan relevansi
(kegunaan secara langsung).
Upaya untuk menggerakkan sistem
pendidikan di upayakan dengan tiga komponen sentral yaitu peserta didik,
pendidik dan tujuan pendidikan. Proses pendidikan terjadi karena adanya
interaksi antara peserta didik dan pendidik dalam mencapai tujuan pendidikan.
Proses pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan terjadi bila antara komponen pendidikan yang ada di
dalam upaya pendidikan itu saling berhubungan secara fungsional dalam satu
kesatuan yang terpadu. Kompoenen pendidikan yang vital adalah tujuan
pendidikan, peserta didik, pendidik, isi pendidikan, metode pendidikan, alat
pendidikan dan lingkungan pendidikan. Kesatuan yang terpadu diwujudkan dalam
proses pendidikan, pendidik (dan juga peserta didik) memiliki tujuan pendidikan
tertentu hendaknya dicapai untuk kepentingan peserta didik. Untuk mencapai
tujuan ini disamping ada berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik
dan peserta didik untuk memperkaya ini kependidikan, pendidik juga menggunakan
metode dan alat kependidikan, yang kesemuanya menunjang pencapaian tujuan
pendidikan yang dimaksudkan.
Kemampuan-kemampuan sistem untuk
mencapai tujuan yang diharapkan didukung dengan komponen pendidikan yang lebih
luas. Komponen yang lebih luas itu terdiri dari tujuan dan prioritas, peserta
didik, pengelolaan, struktur dan jadwal, isi pendidikan, pendidik, alat bantu
belajar, fasilitas, teknologi, pengawsan mutu, penelitian dan biaya.
Jadi, sistem yang
merupakan rangakaian keseluruhan dan kebulatan kesatuan dan komponen-komponen
yang saling berinteraksi atau interdependensi dalam mencapai tujuan. Sistem
pendidikan yang bersifat dinamis, kontekstual dan terbuka memerlukan proses
pendidikan. Proses pendidikan apabila ada interaksi antara komponen pendidikan
yang saling terhubung secara fungsional dalam kesatuan yang terpadu. Seluruh
sistem dan komponen diupayakan dalam pendidikan nasional guna mendukung
sistem nasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga
dapat dipahami bahwa sistem pendidikan itu, disamping tidak bebas nilai atau
bebas budaya, juga terkait dengan komunitas lokal, komunitas nasional dan
komunitas global. Sehingga diharapkan setiap bangsa yang ingin
mempertahankan serta mengembangkan eksisitensinya hendaknya senantiasa berupaya
untuk menjadikan sistem pendidikan yang dimiliki lebih dinamis dan lebih
responsif terhadap perubahan-perubahan serta kecenderungan-kecenderungan yang
sedang berlangsung.
BAB
III
- Kesimpulan
v Pendidikan
dan pegajaran sangatlah berkaitan jika ingin mencapai tujuan untuk
menghasilakan seorang peserta didik yang memiliki ahlak baik dan pandai. Karena
pendidikan lebih mengacu pada ahlak budi pekerti yang baik sedangkan pengajaran
lebih mengacu kepada kepandaian, yang jika salah satunya di abaikan maka maka
akan timbul ketidak seimbangan dalam mencapai tujuan tersebut.Dan semua itu bertujuan
mencerdaskan anak didik yang berkualitas
supaya dapat bersaing dengan Negara yang lebih maju.
v Sistem yang merupakan rangakaian keseluruhan
dan kebulatan kesatuan dan komponen-komponen yang saling berinteraksi atau
interdependensi dalam mencapai tujuan. Sistem pendidikan yang bersifat dinamis,
kontekstual dan terbuka memerlukan proses pendidikan. Proses pendidikan apabila
ada interaksi antara komponen pendidikan yang saling terhubung secara
fungsional dalam kesatuan yang terpadu
- Saran
Sebagai
saran, Dalam pendidikan kita perlu adanya pendekatan langsung terhadap anak
didik atau peserta didik, semua itu dikupas tuntas dalam system pengajaran
karna dengan pengajaran kegiatan pendidikan akan berjalan dengan lancar karna
pembelajaran adalah salah satu bagian yang ada dalam pendidikan yang bisa
dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kawansejati.org/perbedaan-antara-pendidikan-dan-pengajaran
diakses tgl 13 september 2013
Subagio,m.pd.
2011.peran pendidikan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
(1). Bandung