Klasifikasi
Penggolongan anak tunagrahita untuk keperluan pembelajaran sbb:
Penggolongan anak tunagrahita untuk keperluan pembelajaran sbb:
-
EducableAnak dalam kelomppok ini masih mempunyai kemampuan dalam akademik setara dengan anak reguler pada kelas 5 sekolah dasar.
-
TrainableMempunyai kemampuan dalam mengurus diri sendiri, pertahanan diri, dan penyesuaian sosial. Sangat terbatas kemampuannya untuk mendapat pendidikan secara akademik.
- CustodialDengan pemberian latihan yang terus menerus dan khusus, dapat melatih anak tentang dasar-dasar cara menolong diri sendirir dan kemampuan yang bersifat komunikatif.
Penggolongan tunagrahita untuk keperluan pembelajaran sebagai berikut:
- Taraf perbatasan dalam pendidikan disebut sebagai lamban belajar dengan IQ 70-85.
- Tunagrahita mampu didik dengan IQ 50-75
- Tunagrahita mampu latih dengan IQ 30-50
- Tunagrahita butuh rawat dengan IQ dibawah 25 atau 30
Penggolongan tunagrahita secara medis-biologi sebagai berikut:
- Tunagrahita taraf perbatasan (IQ : 68-85)
- Tunagrahita ringan (IQ : 51-68)
- Tunagrahita sedang (IQ : 36-51)
- Tunagrahita sangat berat (IQ : < 20)
- Tunagrahita tak tergolongkan
Ciri-ciri tunagrahita:
- Sindroma down/mongoloid
- Hydrocephalus yaitu ukuran kepala besar yang berisi cairan
- Microcephalus yaitu ukuran kepala terlalu kecil
- Macrocephalus yaitu ukuran kepala terlalu besar
Penyebab tunagrahita:
- Generik : kerusakan/kelainan biokimiawi, abnormalitas kromosomal
- Sebelum lahir :
- Infeksi rubella (cacar)
- Faktor rhesus (rh)
- Kelahiran yang disebabkan oleh kejadian yang terjadi pada saat kelahiran
- Setelah lahir akibat infeksi misalnya: menginitis (peradangan pada selaput otak) dan problema nutrisi yaitu kekurangan gizi seperti kekurangan protein.
- Faktor sosial-kultural atau sosial budaya lingkungan
- Gangguan metabolisme/nutrisi
- Phenylketonoruia
- Gargoylisme
- Cretinisme
Karakteristik:
- Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru
- Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru
- Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak tunagrahita berat
- Cacat fisik dan perkembangan gerak
- Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri
- Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim
- Tingkah laku kurang wajar yang terus menerus
Implikasi pendidikan bagi anak tunagrahita:
- Terapi gerak
- Terapi bermain
- Kemampuan merawat diri
- Keterampilan hidup
- Terapi bekerja
Usaha pencegahannya:
- Diagnostik prenatal
- Imunisasi
- Tes darah
- Pemeliharaan kesehatan
- Sanitasi lingkungan
- Penyuluhan genetik
- Tindajan operasi
- Program keluarga berencana
- Intervensi dini
Pelayanan pendidikan yang diberikan:
-
Kelas transisiMerupakan kelas bagi anak tunagrahita yang berada di sekolah reguler sebagai persiapan dan pengenalan pengajaran dengan acuan kurikulum SD dengan modifikasi sesuai kebutuhan anak.
-
Sekolah khusus (sekolah luar biasa bagian C dan C1)Layanan pendidikan untuk anak tunagrahita yang diberikan pada sekolah luar biasa. Kegiatan belajar mengajar sepanjang hari di kelas khusus, untuk anak tunagrahita ringan dapat bersekolah di SLB-C, sedangkan anak tunagrahita sedang dapat bersekolah di SLB-C1.
-
Pendidikan terpaduAnak tunagrahita belajar bersama-sama dengan anak reguler di kelas yang sama dengan bimbingan guru reguler pada sekolah reguler. Jika anak tunagrahita mempunyai kesulitan akan mendapat bimbingan dari guru pembimbing khusus dari SLB terdekat.
-
Program sekolah dirumahProgram ini ditujukan bagi anak tunagrahita yang tidak mampu mengikuti pendidikan di sekolah khusus karena keterbatasan, misal: sakit.
-
Program inklusifLayanan pendidikan inklusi diselenggarakan pada sekolah reguler. Anak tunagrahita belajar bersama – sama dengan anak reguler,pada kelas dan guru/pembimbing yang sama.
-
Panti (Griya) RehabilitasiPanti ini ditujukan bagi anak tunagrahita berat, yang mempunyai kemampuan pada tingkat sangat rendah, dan pada umumnya memiliki kelainan ganda seperti penglihatan,pendengaran, atau motorik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar